Begin from Small Things
Percaya ‘g kalau hal kecil bisa menjadi sesuatu yang besar? Pernah dengar kisah Andrie Wongso yang sukses membangun perusahaan Harvest? Berawal dari kata-kata mutiara yang sering beliau tulis dan kemudian disukai oleh teman-temannya, akhirnya beliau berinisiatif untuk membangun perusahaan. Padahal, SD pun beliau tak tamat, lho.
Atau kisah Thomas Alfa Edison yang berhasil menerangi dunia dengan menciptakan lampu pijar. Dengan sebuah lampu pijar, namun sang penemu ini mampu membuat seluruh daratan bumi bisa menyala dalam kegelapan.
Itu yang positifnya. Tapi bagaimana jadinya jika hal kecil yang kita lakukan itu ternyata meluluhlantahkan dunia?
Beberapa waktu kemarin, kami melakukan beberapa penelitian mengenai tindak-tanduk pelajar yang kurang efektif sehingga bisa menyebabkan efek-efek negative yang tak hanya merugikan diri kita sendiri, tapi makhluk hidup sekitar, bahkan bumi ini! Apa sajakah??? Check it out!
1. Menggunakan air secara percuma
Tahukah, selama 1 menit saja air kran dibiarkan mengalir begitu saja, sebanyak 9 liter air terbuang cuma-cuma. Sedangkan mandi dengan menggunakan ember 3 kali lebih boros dibanding menggunakan shower.
Bagaimana dengan kenyataan pelajar Tasikmalaya? Dari sepuluh pelajar yang kita amati dan jadikan sampel, sebanyak 30 % mereka mandi dengan menghabiskan satu bak mandi penuh dengan kapasitas volume sebesar 0.8 m3 tanpa membuka kran lagi. Kemudian sebanyak 50% memakai air bak mandi penuh dengan kapasitas volume yang sama dengan sisa hampir setengah bak. 20% lainnya bisa memanfaatkan air secara efektif.
Sangat mengerikan. Maka, dalam menyikapi hal ini, PBB mengatakan hampir setengah populasi penduduk dunia akan tinggal di daerah yang mengalami kekurangan air secara akut pada tahun 2030.
2. Para Pelajar Pengguna Kendaraan Bermotor
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa emisi yang dihasilkan dari kegiatan transportasi adalah 26% dari emisi total yang dihasilkan oleh Indonesia. Ditambah sekarang makin marak para pelajar yang menggunakan kendaraan untuk pergi ke sekolah. Kebanyakan menggunakan sepeda motor karena praktis dan hemat biaya. Tapi, mereka belum mengetahui apa dampaknya.
Kendaraan bermotor mengeluarkan berbagai gas, antara lain CO2 (karbon dioksida), gas hidrokarbon (HC), dan gas karbon monoksida (CO). Gas tersebut merupakan bagian dari proses pembakaran dalam mesin, ketika kendaraan bermotor dijalankan. Semakin baik proses pembakaran, maka semakin rendah emisi gas buang, sebaliknya bila pembakaran kurang sempurna, emisi gas buang menjadi lebih buruk dan mencemari lingkungan. Gas buang kendaraan bermotor CO2 adalah salah satu penyumbang gas rumah kaca (GRK) yang besar. Pembuangan transportasi. Kendaraan yang mengonsumsi 7,8 liter bahan bakar per 100 km dan menempuh jarak 16 ribu km, setiap tahunnya mengeluarkan emisi 3 ton CO2 ke udara!
Bila saja para pelajar sadar dengan keadaan bumi yang semakin menghawatirkan, mereka akan memilih menggunakan sepeda atau jalan kaki. Seharusnya pihak sekolah juga melarang siswa-siswinya yang belum mempunyai sim untuk tidak menggunkan kendaraan bermotor ke sekolah. Mereka sadar bahwa menggunakan sepeda motor itu dapat meningkatkan pemanasan global. Tetapi masih banyak diantara mereka yang menggunakan sepeda motor. Gunakan kendaraan dalam perjalanan singkat atau dekat. Jalan kaki, kayuh sepeda, naik mobil beramai-ramai, dan kendaraan umum, selain akan menghemat pengeluaran transport, tentu saja mengurangi karbondioksida. Sekaligus olah raga, kan?
3. Terlalu sering mengcharge hp dan laptop
Komputer masa kini adalah komputer yang boros konsumsi listrik dan panas. Jika pengisian ulang baterai sudah penuh, segera cabut! Telepon genggam, laptop, pencukur elektrik, sikat gigi elektrik, kamera, dan lain-lain. Nggak menancapkan colokan listrik walaupun ketika alat elektronik itu dimatikan = menghemat 40-50% biaya listrik yang harus anda bayarkan tiap bulannya. Dan berarti pula, mengurangi panas yang timbul dari alat elektronik yang merembet ke pemanasan global. Matikan alat elektronik! TV, DVD, VCD, MP3, stereo, komputer, games, ketika tidak sedang menggunakannya.Kita akan menghemat beribu-ribu kg karbondioksida per tahun. Tak perlu dipindahkan ke posisi stand-by atau memasang timer karena listrik masih tetap mengalir. Jangan charge HP anda semalaman karena pemborosan energi. Jumlah emisi CO2 yang bisa dicegah jika hanya memasang steker pemutar DVD dan pemutar musik ketika akan digunakan adalah sebesar 106 kg/tahun. Oleh karena itu setelah batrei penuh harus segera dicabut.
4. Efektivitas penggunaan lampu
Fakta atas perilaku pelajar dalam menyalakan lampu rumah yang dilakukan. Penggunaan energi lampu, 90 % orang sangat menghemat terhadap kapan nyala dan matinya lampu. Beberapa orang menghemat dengan cara waktu menyalakannya, pada sore hari waktu adzan maghrib mereka baru menyalakannya. Dan mematikannya pada pagi harinya, selain itu lampu dimatikan pada saat tidur. 10 % orang mengaku sering lupa untuk mematikan lampu pada siang harinya. Dan itu salah satu pemborosan atas sumber daya alam. Kenapa? Karena PLN masih menggunakan bahan bakar dari bensin. Hal itu dapat menimbulkan sunber energi dapat habis. Dan kita bisa menghabiskan sumber daya alam yang tidak dapat dipebaharui.
5. Cara kerja televisi
Televisi, diakui oleh beberapa pelajar adalah alat yang dapat menghamburkan sumber energi. Karena apa? Televisi itu memiliki banyak fungsi diantaranya banyak pelajar menggunakan televisi sebagai DVD ataupun CD player. Jadi televisi diakui pelajar dapat menghaurkan sumber enegi dibandingkan energi lampu yang digunakan. Bahkan banyak orang menyalakan lampu sampa 24 jam dikurangi 6 jam untuk jam tidur. Selain itu, sering orang tidak mematikan TV pada saat tidur atau sedang melakukan hal lain.
Dampak yang dapat ditimbulkan karena tidak terlalu memporsir kerja TV, adalah energi yang di keluarkan oleh TV itu dapat mengakibatkan pemanasan global yang kini telah gempar tejadi. Mengapa bisa begitu? karena energi yang ditaring oleh televise dapat mengakibatkan lapisan ozon menipis, jadi terjadilah yang namanya global warming.
6. Teknologi computer
Pada zaman sekarang adanya teknologi komputer sudah tidak aneh lagi, rata- rata pelajar memiliki komputer. Dan energi yang di keluarkan dari komputer sangat boros, karena komputer digunakan untuk mengkerjkan sebuah pekerjaan, komputer pula dapat digunakan sebagai pengganti televisi dalam dan komputer bisa menjadi wahana permaian seperti games, DVD, music player. Energi dan panas yang di keluarkan oleh komputer. 30 % pelajar mengunakan komputer untuk pekerjaan yang penting saja. Tapi di sisi lain 70 % pelajar tidak memporsir kerja komputer, apalagi bila hari libur komputer akan menjadi alat yang menghaburkan sumber energi.
Apalagi pada masa kini teknologi komputer banyak digunakan. Dan apa terpikir berapa energi yang dikeluarkan oleh komputer yang digunakan oleh kita? Bila pelajar tidak bisa memporsir kerja komputer, bisa dibayangkan kita akan kembali kedalam masa purba yang tidak menggunakan sumber energi listrik. Bila komputer tidak digunakan, seharusnya dimatikan saja. Jangan selalu stan by menyala atau hanya untuk mendengarkan musik saja. Itu hal yang bisa membantu untuk tidak memboroskan energi.
***
Tahukah kawan, tindakan-tindakan ‘sederhana’ itu merupakan awal bencana dari rentetan kejadian-kejadian mematikan dan mengganggu, merusak, bahkan membinasakan kehidupan di muka bumi ini. Tak percaya?
Sadar ataupun tidak, sejak saat ini pun hawa ketidaksinkronan alam dengan pelbagai perubahan dunia sudah mulai terasa. Banyak masyarakat yang mulai gusar dan khawatir dengan perubahan sistem iklim yang sulit diprediksi. Belum lagi kelangkaan air, sering matinya aliran listrik, dan banyak lagi kejadian yang mengerikan.
***
Akhir dari masalah adalah dampak. Namun, dampak tersebut tidak akan terjadi atau jikapun tetap terjadi, maka bisa diminimalisir dengan pelbagai macam planning. Sebagai generasi muda, what will you give for your life, for the world?
Terlalu banyak yang memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun, kini masalahnya bukan dari apa dan kapan hal tersebut akan terjadi, justru apa yang bisa kita beri!
Lets we do from now! Keep our life, our future.
Delia, Wilda, Ridla, Isty
Q Smart - GSM
0 komentar:
Posting Komentar