Lima Fenomena Tahun Baru
Tahun baru menjadi salah satu hal menarik, bahkan dianggap istimewa karena hanya terjadi sekali setiap tahunnya. Di tahun baru kali ini, setidaknya ada lima fenomena yang reporter Saba Sakola tangkap dan terjadi di beberapa tempat.
1. Tempat wisata dijejali masyarakat
Di malam pergantian tahun baru, beberapa tempat wisata lepas, seperti pantai Pangandaran dan Taman Air Sabda Alam Garut disesaki pengunjung. Tak hanya masyarakat lokal yang menghabiskan tahun 2008 di sana, namun wisatawan luar pun menikmati keindahan alam sembari melihat kembang api yang sudah dinyalakan sejak menjelang malam tiba.
Sebagian besar, wisatawan luar yang berkunjung menggunakan mobil pribadi dengan nomor polisi B (Jakarta-red) dan D (Bandung-red). Siang harinya, di hari pertama tahun 2009, sepertinya hampir semua penduduk keluar dari ‘sarang’nya. Terlihat dari tetap banyaknya tempat-tempat wisata yang hanya dibuka di siang hari tetap digandrungi masyarakat. Situ Bagendit salah satunya.
2. Hotel-hotel sekitar tempat wisata menaikan harga hingga 200%
Sudah menjadi rezeki para pemilik hotel, terutama yang berada di kawasan tempat wisata di hari libur. Tak sedikit masyarakat luar kota yang sudah memcarter hotel agar tak keburu kehabisan kamar.
Pelbagai fasilitas disediakan, tergantung pada tipe/kelas dan harga sewa. Ada kamar plus dengan televisi, AC, kolam renang, dan makan. Ada pula yang menyediakan dalam bentuk Bougainville. Sehingga kita bisa lebih santai dan leluasa. Apalagi diset seperti rumah pribadi.
Namun, harga yang ditawarkan pun mengalami kenaikan. Dan dalam situasi seperti itu, waktu sangatlah penting dan berharga. Mengapa? Semakin malam harga hotel semakin mahal karena memang semakin banyak pula yang membutuhkan kamar.
Sore hari saja, kamar yang di hari normal kurang dari Rp 350.000,00-Rp 400.000,00 disewaRp 600.000,00-Rp 700.000,00. Menjelang malam, harga pun semakin merangkak naik. Selain hotel-hotel sudah hampir penuh, banyak tamu yang belum mendapatkan tempat untuk istirahat malam sambil menikmati keramaian semarak tahun baru.
3. Beberapa mobil dinas terlihat ‘berkeliaran’ di sekitar tempat wisata
Entah untuk tujuan apa, di beberapa tempat wisata, (khususnya di daerah Garut, karena saya melihat secara langusng di sana-red), terlihat mobil-lombil berplat nomor polisi berwarna merah ‘berkeliaran’ di sekitar tempat wisata. Sebagian besar bukan nomor polisi wilayah setempat, namun daerah luar.
Semoga saja mobil dinas tersebut bukan digunakan untuk berwisata, seperti halnya mobil pribadi. Karena kita tahu sendiri bahwa mobil berplat merah bukanlah hak milik, namun amanat dari rakyat untuk mempermudah dalam memakmurkan masyarakat.
4. Pedagang terompet mengalami penurunan pendapatan
Terompet menjadi cirri khas tersendiri saat tahun baru tiba. Sejak beberapa hari sebelum pergantian tahun tiba, tak sedikit terompet dijual di pinggir jalan. Harganya pun bervariasi. Tergantung pada model dan kualitas bunyi yang dihasilkan, tentunya.
Namun, menurut penuturan beberapa pedagang terompet, hingga menjelang tahun baru tiba, mereka mengalami penurunan pendapatan dibanding tahun lalu. Bahkan, ada pedagang yang baru terjual beberapa buah saja sedangkan hari sudah menunjukkan malam. Semoga tahun nanti bisa laris ya, Pak. n_n
5. Panggung-panggung digelar untuk pensi menunggu pergantian tahun
Pensi atau pentas seni di malam hari menjadi salah satu daya tarik bagi para muda-mudi, khususnya, untuk menikmati perantian tahun dengan suguhan musik dan artis-artis yang cukup punya nama.
Hampir setiap tahun (dan tak hanya menjelang tahun baru saja), banyak EO (event organization) yang menyelenggarakan pentas seni sebagai suguhan menarik. Hampir di setiap alun-alun kota digandrungi pecinta musik.
Sungguh menarik fenomena tahun baru ini. Semoga saja hal positif tahun ini bisa terulang lagi di tahun depan dan hal yang tidak diinginkan bisa diperbaiki di masa datang. Happy new year and welcome 2009!
S. A. Deliabilda / XI Exact 2
GSM / Q Smart
SMA Al Muttaqin
0 komentar:
Posting Komentar