RSS

Resensi


Kesucian Demi Keagungan Cinta Hakiki

Judul : Bellamore, A Beautifull Love to Remember
Pengarang : Karla M. Nashar
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Desain dan Ilustrasi : Martin Dima
Cetakan kedua : September 2007
Banyak Halaman : 264
Panjang : 20 cm

Harga : Rp 42.000,00

Novel ini menceritakan sisi lain dari kehidupan pribadi seorang eksekutif muda, sisi percintaan di antara himpitan dan tekanan lingkungan yang sudah tidak kaku lagi dengan yang namanya free sex dan keyakinannya untuk tetap mempertahankan harga dirinya yang masih suci itu.

Lanavera, gadis yang bekerja di sebuah perusahaan besar, yakni Ivorywood, begitu mempertahankan kesuciannya. Saking gigihnya dia untuk terhindar dari seks, kegagalannya dalam merajut benang kasih didominasi alasan seks. Bahkan angkanya melonjak hingga 95%!

Karena hal itulah yang membuat Fabian Ferdinandi, wakil perusahaan Ivorywood, begitu senang menggoda Lana, panggilan dari Lanavera. Apalagi posisi Lana begitu strategis, yaitu sebagai pemegang account perusahaan Ivorywood.

Hampir setiap hari mereka berdebat mengenai seks dan kevirginityan Lana di usianya yang ke-27 tahun. Terkadang hal itu membuat Lana gerah. Namun apa daya. Justru itulah yang membuatnya merasa kehilangan sosok Fabian saat kenyataan berkata bahwa Fabian harus pergi ke New York!

suatu hari, Lana ditugaskan untuk ke New York dalam jangka waktu yang cukup lama. Enam bulan. Tak disangka tak dinyana, dia bertemu dengan sosok yang hamper hilang dalam pandangan matanya, namun tetap menyala dalam relung hatinya. Fabian.

Namun, justru semuanya terbalik. Selama di New York Fabian yang lebih enggan untuk bisa bertemu dengan Lana. Sikapnya pun berubah . matanya tak seperti dulu. Tidak ada sinar menggoda dan kejailan di sana. Justru hanya tatapan tenang pria yang telah banyak mengenal hidup.

Meski Lana yang meminta, setelah kejadian itu Lana dan Fabian lebih sering bertemu. Meski pada awalnya terjadi kebekuan di dalam pertemuan mereka, namun selalu saja ada permasalahan yang membuat mereka beradu argumen.

Namun semua itu hanya terjadi tak lebih dari enam bulan, selama Lana ditugaskan untuk mengikuti training di sana. Perpisahan mereka meninggalkan luka di masing-masing sanubari. Dan sebelum kembali ke Jakarta, Fabian sempat menitipkan surat bersampul biru kepada Lana. Sebuah ungkapan kasih yang mendalam.

Lalu, bagaimana kelanjutan dari kisah cinta mereka yang saling tertutupi?

Kisahnya memang terkesan sederhana. Namun, sungguh luar biasa sang penulis dalam mereka bahasa, merangkai kata, dan menuangkan dalam catatan indah yang menghanyutkan pembaca. Sehingga alur ceritanya pun agak susah ditebak. Dengan kata lain, penulis mampu mengajak pembaca masuk ke dalam skenarionya.

Melihat secara sepintas lewat cover pun saya sudah tertarik. Sederhana, minimalis, namun berkesan dan menjiwai hati. Tebal bukunya juga cukup dengan ukuran anak SMP dan SMA.
Sayang, meski muatannya cukup bagus, novel jenis Metro Pop ini kalah dengan novel buatannya yang paling terakhir ini, yakni Love, Hate, & Hocus Pocus. Namun justru lebih berseni dan unik karena beberapa dialognya menggunakan bahasa Italia.

Ciri khasnya yang mengambil pemain dari seorang pegawai kantor sepertinya telah melekat dalam dirinya. Dan bahasan inti yang ia tuangkan hamper semua bertajuk cinta dan luka. Sehingga untuk anak SD atau yang kurang usianya dari 12 tahun kurang cocok dikonsumsi. Apalagi bahasannya mengenai cinta.

S. A. Deliabilda
XI Exact 2
SMA Al Muttaqin Tasikmalaya

0 komentar: