Manik La Luna,
“Harus Multitalent!”
Redupnya langit tak mengubah rona muda siswa SMA Al Muttaqin sore hari itu. Selasa, 5 Februari, vokalisyang lebih terkenal dengan sebutan Manik La Luna ini hadir pada acara yang diselenggarakan oleh Telkomsel. Al Muttaqin merupakan satu dari lima sekolah yang menjadi sasaran Telkomsel.
Berbaju hitam elegan, Mbak Manik atang sambil menyanyikan sebnuah lagu dari belakang panggung. Sontak seantero aula SMA Al Muttaqin kaget dan dengan refleks menghampiri untuk mengambil fotonya. Suaranya yang khas bisa menghipnotis para siswa yang telah seharian duduk di bangku perjuangan.
Di sesi tanya jawab, Mbak Manik begitu tenang namun lugas menjawab satu persatu pertanyaan dari beberapa siswa. Maklum, selain sebagai penyanyi, beliau juga sebagai penyiar di salah satu radio di kota Kembang, Bandung. Beliau juga sering diajak untuk menjadi MC.
Bukan Q Smart namanya kalau menyia-nyiakan kesempatan untuk berbincang dengan Mbak Manik. Setelah Mbak Manik keluar dari panggung, tanpa mengunggu lama langsung diserbu sebelum beberapa orang teman ingin minta foto bareng.
Kaget dan rame banget. Itulah perasaan pertama yang beliau ungkapkan. Ditemani anaknya, Syifa, Mbak Manik bercerita dan sharing dengan beberapa siswa lain.
La Luna yang berdiri sejak 2 Januari 2000 ini mengandung arti 'bulan', berasal dari bahasa Italia. “Soalnya karakter lagu-lagu La Luna itu romantis. Jadi, kita cari nama yang bisa mewakili keromantisan itu. Karena romantis identik dengan malam, makanya kita pilih kata 'bulan' aja...”
Meski kini La Luna tinggal 3 orang lagi, mereka masih rutin latihan setiap 2 minggu sekali. “Februari nanti kita bakal meluncurkan album “The Best of La Luna”. Album ini kumpulan lagu-lagu terbaik dari La Luna di album sebelumnya ditambah dengan 2 lagu terbaru. Semuanya lagu ciptaan La Luna sendiri. Beli ya... Tapi jangan yang bajakan, OK...?! Musisi juga perlu dihargai, khan??!” ungkapnya promosi sambil serius.
Ditanya tentang pengalamannya yang telah ke berbagai kota di Indonesia, ternyata di Medan La Luna pernah mengalami hal yang kurang mengenakkan. “Panitianya kabur...” katanya polos. Tapi, hal itu tak membuatnya kecil hati, soalnya jiwa travelingnya bisa tersalurkan dengan berkeliling ke berbagai daerah.
Sebagai satu-satunya personil perempuan, hal tersebut tak menjadi halangan besar buatnya. Kebetulan salah satu personil La Luna adalah kaka kelasnya sendiri sewaktu di SMA Negeri 1 Bandung dulu. “Waktu itu saya diajakin buat bikin band sama kaka kelas, tapi mulai eksis ngeband waktu kuliah.”
Ibu yang kini masih kuliah di FISIP UNPAD Jurusan Kesejahteraan Sosial ini bagi-bagi tips buat bara kawula muda yang pengen tetep awet. Kita harus mau menghadapi risiko apapun. Apalagi membentuk sebuah band itu terdiri dari beberapa karakter orang yang berbeda. So, sesama personil harus saling pengertian. Itulah tips utamanya.
Dilahirkan di bumi Sunda, membuatnya diwajibkan untuk menggunakan bahasa Sunda oleh keluarganya.”Janten tos teu asing deui upami ngangge basa Sunda teh...” Beliau sangat menyayangkan para generasi muda sekarang yang masih arapap-eureupeup jika menggunakan bahasa Sunda. Padahal menurutnya, untuk bisa menyejajarkan diri dan menguasai dunia, harus multitalent. Sehingga kemampuan kita tidak mentok di satu kemampuan saja. Terutama talent di bidang bahasa.
Buat yang mau lebih kenal sama Mbak Manik, bisa buka friendsternya di manikbanget@yahoo.com atau manikmanik.wordpress.com.
0 komentar:
Posting Komentar