Kunci dari kebangkitan dan gerilya intelektual suatu bangsa adalah guru. Orang yang menanam tunas tanah air yang kemudian disiramnya dengan ilmu, pengetahuan, vokasi, hingga spiritual. Namun, keberadaannya kadang dijadikan sebuah tanda tanya keraguan dari potret-potret masa lalu.
Hanya segelintir orang yang bercita menjadi guru. Bisa jadi, pelajar merasa lebih bergengsi jika menjadi pengusaha, dokter, atau bahkan abdi negara. Hampir semua berlomba agar bisa menembus dan berhasil mengikuti mimpi-mimpi yang terkesan ikut-ikutan.
Pada akhirnya, 'balasan' ketidakpercayadirian itulah yang 'melemparkan' dirinya pada kehidupan yang dianggap masuk ke sebuah planet asing di jagat.
Terkesan naif memang. Tapi, toh itu yang kebanyakan terjadi!
...
Namun, setelah pemerintah 'meninabobokan' suatu yang krusial yang disebut dengan nama pendidikan, tak sedikit yang berbondong-bondong untuk memimpikannya. Yang menjilat ludahnya sendiri.
Tapi semoga itu hanya dalam pikiran terburuk saya yang paling kasar.
Dan kehidupan akan semakin jelas dengan apa yang harus segera dilucuti!
>>sebenarnya aku tak tahu dengan apa yang sedang aku tulis ini.
mengalir begitu saja.
tanpa alur pasti.
dengan mimpi yang harus diwujudi.
Kantor Keramat, 12.26 am
4 feb 2009
0 komentar:
Posting Komentar